Bagaimana presiden Jokin Aperribay mengganti Real Sociedad jadi lawan LaLiga

Bagaimana presiden Jokin Aperribay mengganti Real Sociedad jadi lawan LaLiga

Taruhan yang adil Anda tidak paham siapa Jokin Aperribay. Bila saya bawa pria kecil berumur 56 tahun itu ke Anda di acara pesta minuman dan mengenalkannya sebagai manager cabang bank perdesaan kecil, atau bos jaringan toko roti, Anda langsung akan membeli. Tetapi performa dapat menipu — “Malaikat Anoeta” bertanggungjawab atas prestasi sepakbola yang hebat di San Sebastian, salah satunya kota paling indah di Spanyol.

Presiden Real Sociedad sudah ambil club dengan tengkuk dan menggeret mereka menjauhi keruntuhan keuangan, keluar seksi dua, dan ke status di mana Anda bisa menyebutkan mereka dalam napas yang serupa seperti Barcelona dan Real Madrid sebagai calon juara LaLiga. Tetapi itu bahkan juga tidak dekati jumlah perolehan Aperribay.

Saat La Real akhir kali memenangi seksi paling atas Spanyol, di tahun 1982, mereka bermain di stadion kecil yang saat ini jadi dogma namanya Atocha. Itu memusuhi team tamu, benar-benar setia ke Txuri Urdin (Biru dan Putih), umumnya berlumpur, menakutkan untuk musuh, bising dan benar-benar tradisionil. Saat ditukar, beberapa karena bobrok, beberapa karena kemampuan optimal tidak pernah capai 30.000, La Real lakukan kekeliruan. Mereka berpindah ke stadion Anoeta yang seperti mangkok dan bebas personalitas di mana lajur lari disekitaran lapangan bukan hanya kuras sedikit atmosfer yang ada, tapi juga secara fisik menyimbolkan pembelahan di antara club, pemain, dan fans. Menakutkan.

Saat ini saksikan tempatnya. Dengan kontribusi keuangan, yang mayoritas ia galvanis, Aperribay sudah membuat Anoeta yang tercipta kembali, yang sekarang ini dikenali sebagai Reale Tempat, betul-betul elok. Anda bisa secara mudah jalan kaki dari pusat perkotaan dan dikitari oleh bar dan restaurant. Penggemar tuan-rumah betul-betul menyenangi basis baru mereka, yang memikat secara seni tapi, yang paling penting, dekat sama lapangan karena tidak ada pelintasan lari. Dan karena team bermain bagus, tribune jadi bising. Alih bentuk keseluruhan dan lengkap.

Dalam derbi Basque belakangan ini, saat Real Sociedad dengan mendebarkan menaklukkan Athletic Klub dan menang 3-1, kami disajikan panorama yang serupa. Semuanya orang di stadion, pria, wanita, nenek, pemuda, Ultras yang kenakan pakaian bagus dan radikal, membelakangi lapangan, bergandengan tangan di pundak orang selanjutnya dan melompat-lompat sekalian menyanyi di atas pundak mereka. suara.

Ini disebutkan “The Poznan” dan Anda barangkali sempat menyaksikannya awalnya, tapi untuk pangkalan fans yang dahulunya tenang dan hangat ini jadi demikian terbuncang oleh kebanggaan pada team mereka, keinginan untuk masa datang, dan keceriaan semata dalam langkah bermain team Imanol Aguacil…itu panorama yang hebat. Sebenarnya.

Paling akhir, bila kita kagum pada permata mahkota pemerintah Presiden Aperribay sepanjang 14 tahun, ada sekolah tinggi pemuda. Diberi nama Zubieta, sesuai wilayah tepian tempatnya ada, La Real, sekalian lakukan semua sesuatunya secara benar di saat yang serupa, entahlah bagaimana sukses mendapati satu ekor angsa yang tetap bertelur emas.

Saat, di tahun 1989, Real Sociedad tinggalkan ide yang selanjutnya mereka bagi dengan Athletic jika cuma Basque yang dapat bermain untuk club mereka, keputusan tersebut sebagai cedera terbuka. Itu tidak bawa keberhasilan piala, atau perkembangan penting sebagai baju sepak bola, itu turunkan prestise mereka dan itu memungkinkannya Athletic, dengan arogan, untuk ambil kendalian tunggal atas “lokasi yang semakin tinggi” di mana mereka mempernyerap penyembahan dan ketakjuban dari penjuru dunia.. Penghargaan yang tak lagi penuhi persyaratan untuk Real Sociedad.

Tetapi lihatlah mereka sekarang ini. Dalam beberapa musim paling akhir, team khusus sanggup mengambil perekrutan baru untuk perekrutan baru dari team sekolah tinggi Zubieta. Nyaris semua kelihatan nyaman di tingkat atas dan dari 20 pemain yang terbanyak dipakai Imanol musim ini, 16 ialah Spanyol, sembilan salah satunya Basque, dan lebih dari separuhnya datang dari sekolah tinggi fantastis La Real. Cuma menggelegak di bawah 20 pemain itu musim ini ialah delapan pemain Spanyol yang lain, tujuh salah satunya ialah Basque dan semua diperkembangkan oleh Zubieta.

Keseluruhannya, Real Sociedad ada pada keadaan yang paling bagus. Bila sebagian besar fans di penjuru dunia duduk dan menulis bikin biru mengenai bagaimana mereka ingin club yang mereka sayangi raih keberhasilan, template La Real bisa menjadi apa yang mereka bikin.

Tak lagi memandang barat dengan kecemburuan pada tetangga mereka (umumnya menguasai) Basque, Athletic, yang semakin sukses serta lebih dicintai dalam beberapa dasawarsa paling akhir. Tidak ada pemilik asing kaya yang paling polemis seperti Newcastle (yang isi beberapa pundi La Real saat tanda-tangani Alexander Isak dengan harga € 70 juta musim kemarin) atau Chelsea boros yang, seperti Arsenal, disampaikan ingin bayar klausul pelepasan € 60 juta Martin Zubimendi. (Walau di pasar sekarang ini, pemain tengah pivot, yang berumur 24 tahun awalnya bulan kedepan, lebih bernilai.)

Tidak ada kebimbangan mengenai menjaga lajur yang oke sebagai pelatih (Imanol), presiden (Aperribay) dan direktur sepak bola (Robert Olabe) semua memiliki komitmen pada club di periode kedepan. Aperribay belakangan ini dipilih kembali sepanjang 5 tahun selanjutnya (46.000 anggota memberi suara dan ia memenangi 99,84% dukungan); Olabe barusan tanda-tangani kontrak baru sampai 2026, dan persetujuan pelatih Imanol berjalan sampai 2025.

Tidaklah aneh Zubimendi menjelaskan ke Marca belakangan ini: “Ide kami di Real Sociedad ialah serang empat besar tradisionil di LaLiga”

Real Sociedad hadapi Barcelona pada Kamis (tayangan live di ESPN+ di AS jam 15.00 ET) untuk merebutkan satu tempat di semi-final Copa del Rey. Begitu mereka ingin mengulang kemenangan Copa mereka pada tahun 2020 saat, dengan kemuliaan yang hebat, mereka menaklukkan Athletic Klub 1-0 di final. Tetapi, akhir kali mereka meraih kemenangan di Camp Nou, semua pembuat gol mereka ialah orang Inggris (legenda Liverpool John Aldridge, plus almarhum Dalian Atkinson) karena terjadi 31 tahun kemarin.

Sekian hari sesudah perempat final itu, Txuri Urdin, yang tertaut tiga point dari urutan ke-2 di LaLiga, berkunjung ke Bernabeu untuk hadapi Real Madrid yang tidak tersangka, namun tetap jadi favorite. Tetapi bila Real Sociedad ingin memenangi gelar Spanyol untuk pertamanya kali pada hampir 1/2 era, mereka harus penuhi kalimat Zubimendi dan menaklukkan juara sekarang ini. Seperti meraih kemenangan di Camp Nou: itu bukan suatu hal yang umum dilaksanakan club. Tetapi team Imanol, di mana trick pesulap berumur 37 tahun David Silva masih tetap jadi obat manjur untuk beberapa hasil yang hebat, minimal menang dan sekali seimbang dalam empat lawatan paling akhir mereka ke basis Los Blancos.

Aperribay belakangan ini umumkan: “Di La Liga kami ingin secara stabil ada di beberapa tempat Eropa tapi berusaha dengan tekad optimal. Kami wajib melakukan tugas kami secara benar sampai kami jadi juara kembali. Kami TIDAK PERNAH berpikiran jika ada mimpi di luar capaian kami atau itu memenangi gelar ialah “suatu hal untuk club lain.”

Ini ialah pertanyaan yang syah, untuk mereka yang berpakaian biru dan putih yang berpikiran jika tim ini berpotensi gelar di luar, darimanakah asal gol pembunuh? Tidak semenjak Nihat Kahveci, 20 tahun kemarin, La Real mempunyai seorang yang menggembungkan gawang dengan kedisiplinan elit. (Pemain internasional Turki itu cetak 23 gol di LaLiga dan Real Sociedad finish ke-2 , tertaut dua point dari puncak klassemen, pada 2002-03.)

Pemain utang RB Leipzig Alexander Sorloth, yang hendak menganiaya Spanyol untuk Norwegia (bersama dengan Erling Haaland dan Martin Odegaard) saat kwalifikasi untuk Euro 2024 diawali di bulan Maret, kelihatan optimis dan beresiko seperti awalnya dalam karier sembilan timnya dengan 8 gol di dalam 14 laga. Tetapi rekornya semenjak menjarah 24 dari 34 utang di Trabzonspor di Turki tiga tahun kemarin masih bervariatif.

Takefusa Kubo betul-betul berbeda dari figurnya yang mendebarkan namun tetap ada di Getafe, Villarreal dan Mallorca, tapi rerata golnya sekitaran 4 gol per musim. Mikel Oyarzabal ialah real setuju – pemain sepak bola terbaik, paling punya pengaruh dan penting club – tetapi ia tak pernah produktif di muka gawang dan berusaha datang dari satu tahun sesudah cidera besar pertama kali dalam kariernya. Ia akan secara ajaib dekati rerata sekitaran 11 gol per musim di antara saat ini dan Juni.

Ingat Madrid lebih kejam dari musim kemarin dan Barcelona masih juga dalam project konstruksi, bukan mustahil La Real keluar di pucuk LaLiga, tetapi itu tentu tidak mungkin.

Lalu, sudah pasti ingat nirwana yang terjadi di San Sebastian, ada rintangan Eropa. Real Sociedad bahkan juga belum ketahui pesaing mereka di Liga Europa selanjutnya karena tidak seperti Barcelona, Manchester United, Juventus, PSV, Sevilla, Monaco, Bayer Leverkusen dan Ajax dkk, mereka segera meluncur ke set 16 besar sesudah memenangkan groupnya.

Beberapa musim paling akhir sudah menyaksikan La Real memperoleh kedewasaan dan keyakinan diri di Eropa, ditambahkan mereka sudah banyak belajar dari kekalahan 4-0 mereka di putaran pertama menantang Manchester United 2 tahun kemarin.

Final Liga Europa tahun ini di Budapest. Silva, Kubo, Oyarzabal, Zubimendi, Sorloth dan teman-teman cuma memiliki jarak tiga performa baik untuk meraihnya dan melebihi semi-final Piala Eropa 1983 yang masih tetap jadi cara paling jauh yang sempat dilaksanakan Txuri Urdin di sepak bola Eropa.

Ini ialah awalnya dari sisi paling sulit dari pengembaraan Aperribay. Real Sociedad sudah membuat dengan sembunyi-sembunyi, pintar, dan stabil, tapi saat ini mereka harus menantang penawaran transfer untuk pemain terbaik mereka dari banyak club besar, yang semua bisa secara mudah bayar lima atau 6x lipat dari yang mereka peroleh sekarang ini. Dan pekerjaan beringas yang lain, selalu, mengganti kekuatan jadi kemenangan langsung.

Piala lain musim ini tidak keluar pertanyaan dan siapa saja yang jemu dengan club bangsa dan negara yang penuh petrodolar memukul dengan club raksasa tradisionil dari beberapa kota raksasa yang bisa bawa utang yang besar sekali harus memberikan dukungan La Real dan berdoa supaya mereka sukses.. Bila Anda memutuskan untuk lakukan itu, di atas segala hal, mereka akan memberikan Anda kesenangan, kesan, dan usaha yang jujur. Berapakah harga? Presiden Aperribay dimainkan secara baik.

Real Madrid hindari krisis dengan kemenangan di Bilbao saat Ancelotti mencoba memperbaiki masalah

Real Madrid hindari krisis dengan kemenangan di Bilbao saat Ancelotti mencoba memperbaiki masalah

Karim Benzema dan pemain pengganti Toni Kroos mencetak gol saat Real Madrid mengalahkan Athletic Club 2-0 di San Mames pada hari Minggu untuk tetap terpaut tiga poin dari Barcelona di puncak LaLiga.

Tembakan kaki kiri Benzema melewati penjaga gawang Unai Simon pada menit ke-24 — setelah umpan Federico Valverde ke dalam kotak disundul oleh Marco Asensio — untuk membuat Madrid unggul.

Nacho dan Asensio nyaris mencetak gol sebelum Inaki Williams mencetak gol yang dianulir karena offside saat Madrid menahan beberapa tekanan akhir dari Athletic, dan Kroos menambahkan gol kedua pada menit ke-90.

Reaksi cepat

1. Krisis dihindari dengan dua kemenangan Madrid dalam tiga hari

Real Madrid memasuki minggu ini di ambang krisis setelah kalah dari Villarreal di LaLiga dan Barcelona di Supercopa Spanyol mengancam akan menggagalkan musim mereka. Hasil-hasil itu, dan cara tim bermain, membuat rangkaian pertandingan ini — tandang ke Villarreal di Copa del Rey, tandang di Athletic Club dan kemudian di kandang melawan Real Sociedad di LaLiga — terasa seperti membuat atau menghancurkan untuk musim tim dan bahkan masa depan jangka panjang pelatih Carlo Ancelotti.

Dua dari pertandingan tersebut telah dimainkan, dan dengan kemenangan 2-0 di San Mames dan kemenangan 3-2 di Villarreal pada hari Kamis, Madrid kembali ke jalurnya.

Kedua pertandingan tersebut sangat berbeda — pertandingan Villarreal adalah kebangkitan rollercoaster dan ini adalah kemenangan yang sebenarnya, dengan beberapa pertahanan yang saling membelakangi — tetapi hasil akhirnya adalah bahwa Madrid sekarang dapat menghadapi apa datang berikutnya, dimulai dengan derby perempat final Copa melawan Atletico Madrid, dengan percaya diri.

Tentu saja, semua masalah Madrid belum hilang begitu saja. Ada tanda tanya atas soliditas pertahanan, pemain penting seperti David Alaba dan Aurelien Tchouameni masih cedera dan penyerang bintang Vinicius Junior tidak dalam kondisi terbaiknya.

Tapi kesegaran dan dinamisme yang ditambahkan ke tim dengan masuknya Dani Ceballos dan Marco Asensio dari bangku cadangan di Villarreal sebagian besar dipertahankan di sini.

Ancelotti selalu menegaskan bahwa tim pemenang yang terbukti ini akan keluar dari masa sulit mereka lebih cepat daripada nanti, dan dengan bukti ini dia benar.

2. Modric dan Kroos dicadangkan di lini tengah

Madrid sering memilih untuk mengistirahatkan Luka Modric, 37, atau Kroos, 33, musim ini karena pergeseran generasi secara bertahap menuju pemain muda Tchouameni, Eduardo Camavinga dan Valverde terus berlanjut. Tapi ini adalah pertama kalinya Ancelotti meninggalkan Modric dan Kroos di bangku cadangan di LaLiga sejak pemain Italia itu kembali ke klub pada musim panas 2021.

Modric tampak lelah dalam beberapa pekan terakhir – Ancelotti mengakui pemain Kroasia itu belum dalam performa terbaiknya pasca Piala Dunia – sementara comeback Madrid di Villarreal pada Kamis dimulai dengan digantikannya Kroos. Dani Ceballos menggantikannya dan berperan dalam ketiga gol malam itu, mencetak gol penentu kemenangan, dan sepatutnya dihargai dengan start di sini di San Mames.

Ceballos tidak begitu berpengaruh di sini – ketidakkonsistenan yang konsisten telah menjadi masalah jangka panjang bagi sang gelandang – tetapi di sampingnya, Camavinga menampilkan performa yang mengesankan sebagai gelandang terdalam Madrid. Pemain internasional Prancis harus menghadapi beberapa rasa sakit yang berkembang selama dua musim terakhir, sering ditarik keluar lebih awal oleh Ancelotti, tetapi potensinya tidak diragukan lagi dan di sini dia luar biasa.

Kroos, sementara itu, mengingatkan bahwa dia belum bisa dicoret dengan gol telatnya dari bangku cadangan setelah masuk pada menit ke-85. Itu adalah jenis penyelesaian — yang diambil pertama kali dari tepi kotak penalti — yang telah kita lihat dari waktu ke waktu Jerman mencetak gol.

3. Absennya Muniain membuat Athletic kurang kreatif

Anda enggan mempertanyakan pelatih yang berpengalaman, sukses, dan menyenangkan seperti Ernesto Valverde dari Klub Atletik – ini adalah pria yang memenangkan LaLiga dua kali bersama Barcelona dan telah melakukan pekerjaan dengan baik di Bilbao – tetapi sulit untuk memahami bangku cadangan seorang pemain yang sebelumnya menjadi tumpuan kreatif Athletic, Iker Muniain.

Valverde mengatakan bahwa dia ingin menambah soliditas di lini tengah, memilih poros ganda dan mengorbankan kapten klub Muniain untuk mempertahankan pemain muda menjanjikan Oihan Sancet sebagai gelandang serang tunggal. Hasilnya adalah tim yang penuh dengan kecepatan menyerang dengan Williams bersaudara di depan tetapi kurang akal di belakang mereka untuk memaksimalkan bakat mereka.

Ini adalah teka-teki bagaimana memasukkan Muniain, Sancet dan Nico dan Inaki Williams ke dalam tim yang sama – terutama jika Valverde enggan untuk memulai Muniain secara luas – tetapi mungkin itu layak untuk dilihat lagi.

Dari Bellingham ke Pedri, mengapa kita memasuki Era Gelandang

Dari Bellingham ke Pedri, mengapa kita memasuki Era Gelandang

Terlepas dari upaya terbaik Lionel Messi, sepak bola modern pada akhirnya akan memasuki era baru. Kembali pada bulan Juli, saya menyarankan agar era Messi-Cristiano Ronaldo secara resmi berakhir. Saya benar – tetapi hanya setengah jalan.

Setiap bulan, sekelompok majalah sepak bola Eropa (dikenal sebagai Media Olahraga Eropa) memilih tim terbaik bulan ini. Ini adalah rekor paling konsisten yang kami miliki tentang bagaimana pemain di Eropa secara umum dilihat pada saat tertentu. (Seorang warga negara yang heroik dan anonim melacak semuanya di sini.) Dan setelah musim berakhir, Anda dapat menjumlahkan total penampilan TOTM untuk mengetahui siapa yang menurut orang adalah pemain terbaik — dengan kata lain, tim musim ini . Meskipun tidak diakui seperti itu, itu seperti tim All-NBA versi sepak bola atau tim All-Pro NFL.

Dalam 16 musim berturut-turut, baik Messi (total 14) atau Ronaldo (9) berada di tim musim ini. Yaitu, hingga musim lalu, ketika tidak ada satu pun yang membuat satu pun tim terbaik bulan ini.

Kemudian, tentu saja, musim ini terjadi. Ronaldo menguangkan cek di Arab Saudi, tetapi Messi telah membuat keempat tim minggu ini sejauh ini. Dia adalah pemain terbaik di Piala Dunia, dan kecuali sesuatu yang tidak terduga, dia akan memenangkan Ballon d’Or kedelapannya. Saya akan berhenti mengatakan bahwa ini akan berakhir; Saya akan mengakui bahwa ini sudah berakhir begitu dia memberi tahu kami bahwa ini sudah berakhir.

Namun, kapan pun itu berakhir, apa yang mungkin terjadi selanjutnya? Jawaban mudahnya: Era Kylian Mbappe dan Erling Haaland. Mbappe juga masuk dalam empat tim terbaik bulan ini, sementara Haaland tampil hanya dalam tiga tim – terutama karena dia tidak banyak bermain di bulan November karena Norwegia tidak bermain di Piala Dunia.

Meskipun satu dekade dominasi dari Haaland dan Mbappe adalah hasil yang paling mungkin – mereka berdua jauh lebih produktif pada usia mereka saat ini daripada Messi dan Ronaldo pada tahap yang sama – masih banyak hal yang dapat mencegah hal itu terjadi. Dan bahkan jika itu benar-benar terjadi, ada banyak era sekunder yang datang dan pergi dan menentukan fase permainan di bawah dominasi Messi dan Ronaldo.

Apa lagi yang mungkin terjadi? Kita mungkin akan memasuki Era Gelandang.

Gelandang tidak penting – sampai mereka melakukannya

Dalam buku saya, Net Gains: Inside the Beautiful Game’s Analytics Revolution, ada satu bab penuh tentang betapa sulitnya mengukur permainan lini tengah. Bahkan upaya paling canggih untuk menilai segala sesuatu yang terjadi di lapangan sepak bola umumnya sampai pada kesimpulan yang sama: semua hal yang terjadi di tengah lapangan jauh lebih tidak berharga daripada apa yang terjadi di dekat salah satu gawang.

Dengan melakukan sesuatu dengan sukses di dekat salah satu gawang, Anda akan meningkatkan peluang tim Anda untuk mencetak gol (atau tidak kebobolan) dengan tingkat yang jauh lebih besar daripada yang Anda lakukan dengan mencapai hal yang sama di dekat garis lini tengah. Serangan hebat apapun di lini tengah tetap perlu dikonversi menjadi peluang mencetak gol oleh para pemain di sepertiga akhir. Dan setiap permainan defensif yang buruk di lini tengah masih bisa diselamatkan oleh para pemain bertahan yang masih berada di belakang bola. Gelandang melakukan lebih banyak tindakan bernilai rendah ini daripada posisi lain mana pun di lapangan, tetapi kuantitas biasanya tidak menutupi kurangnya kualitas.

Jika menurut Anda ini bukan hanya masalah kalkulasi — dan ini benar-benar mewakili esensi olahraga ini — maka gelandang dinilai terlalu tinggi. Setidaknya, dalam konsepsi populer — di mana mereka adalah otak dari operasi, orang-orang yang mengendalikan permainan, para pemain yang hanya bisa dihargai oleh penggemar sejati — mereka memang begitu.

Ini bukan untuk mengatakan bahwa permainan lini tengah tidak penting: lihat saja perjuangan Liverpool dan Chelsea sejauh musim ini dan jelas bahwa lini tengah secara keseluruhan masih penting untuk kesuksesan tim. Tetapi lebih tepatnya mengatakan bahwa perbedaan antara, katakanlah, gelandang terbaik ke-10 dan gelandang terbaik ke-100 akan berdampak jauh lebih kecil pada kemenangan daripada tim yang menukar penyerang terbaik ke-10 dengan penyerang terbaik ke-100.

Bukannya pasar transfer juga tidak setuju dengan premis ini. Di antara 20 transfer termahal sepanjang masa, berikut cara mereka menggoyahkan posisinya:

* Depan: 17

* Pembela: 2

* Gelandang: 1

Gelandang yang satu itu: Paul Pogba, yang menawarkan janji untuk menjadi seorang gelandang (memenangkan penguasaan bola, aman menguasai bola, dan melompat ke depan pada saat yang tepat) sambil berproduksi seperti seorang penyerang. Di musim terakhirnya bersama Juventus, dia mencetak rata-rata 0,57 gol non-penalti+assist per 90 menit — angka 20 besar di Serie A. Pogba memberikan nilai berapa pun yang diberikan gelandang hebat dan dia memberikan nilai penyerang hebat, yaitu mengapa dia pindah dengan bayaran enam digit ke Manchester United.

Sementara langkah spesifik itu tidak pernah benar-benar terjadi seperti yang diharapkan semua orang, ada generasi baru pemain serupa yang sedang dalam perjalanan. Sebenarnya, mereka mungkin sudah ada di sini.

Bagaimana permainan modern menghasilkan gelandang baru

Daftar transfer termahal yang pernah ada, menurut definisi, terlihat mundur. Begitulah cara tim menghargai pemain di masa lalu – bukan bagaimana mereka menghargai mereka di masa depan. Meskipun ini adalah sistem yang sangat tidak sempurna, penilaian pemain yang bersumber dari banyak orang di situs Transfermarkt menawarkan gambaran yang jauh lebih baik tentang posisi kita saat ini dan ke mana tujuan kita. Dan di antara 20 pemain paling berharga mereka, hampir setengahnya adalah gelandang.

Tiga pemain paling berharga adalah penyerang: Mbappe, Haaland, dan Vinicius Junior dari Real Madrid. Tepat di belakang Vinicius, Jude Bellingham yang berusia 19 tahun dari Borussia Dortmund, dan tidak jauh di belakangnya adalah Pedri dari Barcelona yang berusia 20 tahun. Mereka berfungsi sebagai contoh tren berdampingan yang instruktif.

Mari kita sederhanakan dengan cepat apa yang terjadi pada dunia sepak bola selama 15 tahun terakhir ini. Pertama, dominasi tiki-taka Barcelona memulai evaluasi ulang global tentang apa yang penting bagi seorang pemain sepak bola. Tampaknya konyol untuk mengatakannya, tetapi tim di seluruh dunia mulai menghargai keterampilan teknis lebih dari sebelumnya. Nilai-nilai ini akhirnya mengalir ke perangkat pengembangan pemuda, dan pemain yang lebih kecil dan lebih teknis diproduksi daripada sebelumnya. Mungkin sebagai tanggapan atas dominasi Barcelona/Spanyol, kemudian muncul model Red Bull/Jerman yang menghargai pemain yang mengambil lebih banyak risiko, menggunakan sifat atletis mereka, menekan dengan rakus, dan mendorong bola ke atas secara agresif.

Saat kedua arus itu digabungkan, Anda mendapatkan pemain seperti Bellingham dan Pedri. Yang pertama bagus dalam segala hal. Dia banyak memenangkan bola, membawanya ke depan, mengopernya ke depan, menerima umpan ke depan, mencetak gol, dan menciptakan peluang untuk rekan satu timnya. Meskipun Bellingham pada dasarnya adalah gelandang ideal Jerman modern (meskipun bukan, Anda tahu, orang Jerman), dia juga sering masuk ke posisi depan dan kemudian mengeksekusi di area yang padat dan bernilai tinggi itu.

Pedri, sementara itu, mungkin menjadi “tweener” di era yang berbeda – pemain yang tidak cukup dinamis untuk memulai sebagai penyerang, tetapi juga tidak cukup fisik untuk memulai sebagai gelandang. Dia tidak cukup mencetak gol untuk bermain di depan dan dia terlalu kecil untuk menjadi jangkar lini tengah saat Anda tidak menguasai bola. Tapi tidak lagi. Dia tinggal di area antara lini tengah dan garis pertahanan, selalu tersedia untuk umpan maju, dan dia jarang kehilangan bola begitu dia mendapatkannya. Dia semacam gagal-aman untuk setiap kepemilikan Barcelona – membiarkan mereka memainkan umpan agresif ke kakinya tanpa risiko tipikal membalikkannya. Tetapi jika mereka kehilangan bola, dia sama efektifnya dalam menekan seperti orang seukurannya.

Jadi sedikit banyak, sistem membantu menciptakan dua jenis pemain: (1) gelandang yang mendorong bola ke depan dan masuk ke area penalti untuk melakukan hal-hal yang jelas berharga, dan (2) gelandang yang sangat bagus dalam menguasai bola dalam ruang yang mereka menyentuh bola sesering yang biasanya dimiliki gelandang, tetapi melakukannya di area lapangan yang lebih maju dan lebih berharga. Gelandang tradisional menjadi lebih agresif, sedangkan penyerang tradisional mulai bermain di lini tengah.

Setelah Pedri dalam daftar Transfermarkt adalah Gavi yang berusia 17 tahun, yang cocok dengan cetakan serupa, diikuti oleh pasangan Real Madrid Federico Valverde (24) dan Aurelien Tchouameni (22). Yang pertama adalah salah satu gelandang paling vertikal dan agresif di dunia, sedangkan yang terakhir mengepel di belakang dan kemudian mendorong bola ke depan begitu dia memenangkannya kembali.

Lucunya, pemain berikutnya dalam daftar adalah yang paling mirip gayanya dengan Tchouameni, menurut algoritme di situs FBRef: Declan Rice dari West Ham (24). Lalu ada Rodri dari Manchester City (26), yang pemain paling mirip di FBref adalah Tchouameini, dan Bernardo Silva (28), yang pemain ketiganya paling mirip adalah Pedri. Mengakhiri daftar adalah Joshua Kimmich dari Bayern Munich (27), yang berada di peringkat persentil ke-99 di antara gelandang dalam assist sementara masih peringkat di persentil ke-77 dalam tekel + intersepsi.

Itu juga bukan satu-satunya nama. Setelah Piala Dunia yang luar biasa bersama Argentina, Enzo Fernandez yang berusia 21 tahun dari Benfica dikaitkan dengan transfer sembilan digit. Bruno Guimaraes (25) terlihat seperti superstar sejati pertama Newcastle United. Eduardo Camavinga (20) adalah kontributor utama Real Madrid saat remaja. Dan Martin Odegaard (24), dengan delapan gol dan lima assist di pertengahan musim, adalah pemain terbaik di tim terbaik di Liga Premier.

Selama 10 edisi Ballon d’Or sebelumnya, Luka Modric adalah satu-satunya gelandang yang memenangkan penghargaan tersebut, sementara Andres Iniesta, Jorginho dan Kevin De Bruyne semuanya menempati posisi ketiga dalam pemungutan suara. Namun, tidak ada gelandang lain yang finis di posisi tiga besar. Itu hanya empat dari 30 tempat — 13 persen — untuk pria di tengah.

Akhirnya, Messi akan berhenti memenangkan Ballon d’Or. Ahli waris yang paling mungkin adalah Mbappe dan Haaland. Tapi setelah itu? Jangan kaget jika kita mulai melihat lebih banyak gelandang yang tidak hanya naik podium tapi juga memenangkan penghargaan yang sebenarnya.

Barcelona menaklukkan Real Madrid 3-1 di final Supercopa Spanyol di hari Minggu untuk memenangi piala pertama dari 14 bulan pelatih Xavi Hernandez bekerja.

Barcelona menaklukkan Real Madrid 3-1 di final Supercopa Spanyol di hari Minggu untuk memenangi piala pertama dari 14 bulan pelatih Xavi Hernandez bekerja.

Pemain tengah Gavi buka score di menit ke-33 di Stadion Internasional Raja Fahd di Riyadh, Arab Saudi, dengan mengonversi umpan Robert Lewandowski, dan ia selanjutnya memberi operan silang untuk Lewandowski untuk menjadikan 2-0 saat sebelum turun minum.

Gavi membuat satu kembali assist pada menit ke-69, ini kali untuk Pedri, untuk lengkapi kemenangan mendalam di El Clasico untuk Barca saat sebelum Karim Benzema membalas gol untuk Madrid.

Alex Kirkland (Real Madrid) dan Sam Marsden (Barcelona) menimbang reaksi dan analitis dari final.

1. Piala pertama Xavi memberikan Barcelona suatu hal untuk diperkembangkan

Barcelona akan waspada untuk mengeklaim mereka kembali sesudah lakukan hal tersebut sesudah kemenangan 4-0 Clasico musim kemarin di LaLiga, cuma untuk selalu terganjal – tapi langkah kemenangan cemerlang hari Minggu dan cita-rasa piala dapat menunjukkan point kunci dalam periode kedudukan manager Xavi bila keberhasilan terus-menerus akan susul.

April akan mengidentifikasi 2 tahun semenjak piala paling akhir Barca, Copa del Rey di bawah bekas manager Ronald Koeman pada 2021. Semenjak menggantikan, Xavi sudah menyaksikan teamnya 2x tersisih dari Liga Champions di set group dan melewati Supercopa. Copa del Rey dan Liga Europa musim kemarin.

Pelatih bicara minggu ini mengenai keutamaan memenangi piala – yang pertama semenjak ia kembali lagi ke club 14 bulan kemarin – sebagai dasar untuk membuat. Tetapi pada akhirannya, performa hari Minggu, lebih dari piala tersebut, yang hendak membuat beberapa simpatisan yakin jika Barca bisa satu kali lagi berkompetisi dengan team-team terbaik Eropa.

Mereka secara mendalam lebih bagus dari Real Madrid, juara bertahan Eropa. Lewandowski bisa jadi cetak gol saat sebelum Gavi melakukan dan Ousmane Dembele bisa jadi akhiri laga dengan gol ke-3 saat sebelum Pedri melakukan. Keputusan Xavi untuk pilih empat pemain tengah bukanlah tiga striker berbuah hasil, seperti pilih pemain muda Alejandro Balde di bek atas kiri Jordi Alba dan Marcos Alonso.

Barca menggempur semua Madrid, memaksakan mereka lakukan kekeliruan dan manfaatkan kesempatan sekalian menjaga style mereka. Mereka masih juga dalam konstruksi – berhati-hatilah pada fajar palsu – tapi piala ini, Supercopa pertama mereka semenjak 2018, berasa perlu untuk Xavi, club dan beberapa pemain muda yang tiba yang tidak selamanya banyak memiliki senyum semenjak tembus set pertama. team.

2. Kekalahan menambahkan kekuatiran akan kemerosotan Madrid di tengah musim

Real Madrid bukan hanya kalah di final ini — walau untuk club ini, kalah di final apa saja cukup jelek. Mereka betul-betul dikuasai oleh Barcelona dari sejak awalnya sampai akhir, berusaha untuk membuat kesempatan dalam gempuran dan tidak berhasil tawarkan kesolidan pertahanan apa saja ada di belakang. Saat ini, pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti hadapi pertanyaan serius mengenai ke mana arah team ini dan apa yang bisa mereka cita-citakan musim ini.

Selainnya performa penjaga gawang Thibaut Courtois, ini ialah laga tanpa nilai positif untuk Madrid. Beberapa pemain senior tidak sanggup memaksa diri saat kondisi jadi susah dan beberapa pemain muda terlihat salah jalan, memburu bayang-bayang di depan umpan dan gerakan Barca. Eduardo Camavinga harus alami penggantian set pertama kali yang malu-maluin, dalam pada itu berasa penting jika bersamaan berjalannya laga, Cedera Modric, Toni Kroos dan Dani Carvajal — semua ialah juara veteran — yang diganti.

Ya, ada factor yang memudahkan. Team terang tengah hadapi mabok Piala Dunia, dan ini akan jadi masa yang melawan. Tapi realitanya dengan kekalahan Supercopa, mereka akan balik ke Spanyol untuk mendapati Barcelona di muka di LaLiga , dan dengan laga tandang 16 besar Copa del Rey yang susah di Villarreal – yang menaklukkan mereka di liga pekan kemarin – – seterusnya sama sesuai agenda.

Ini ialah persaingan yang sekurang-kurangnya penting yang hendak dimainkan Madrid musim ini, tapi itu tak berarti kekalahan semakin menyakitkan.

3. Selamat tiba pada acara Gavi saat anak berumur 18 tahun itu naik

Ini ialah final pertama Gavi untuk team senior Barcelona. Bila ia grogi, ia tidak menunjukkan.

Diputuskan untuk gantikan striker ke-3 , si pemain tengah secara nominal ialah striker segi kiri teamnya. Pada realitanya, ia berada di mana saja, tapi dari kiri tempat ia lakukan tugas terbaik.

Sesudah buka score dengan penuntasan yang sudah dilakukan secara baik pada kaki kirinya yang lebih kurang kuat, dia jadi penyuplai untuk menempatkan 2 gol selanjutnya untuk rekanan segrupnya Lewandowski dan Pedri.

Ingat kedewasaan yang ia permainkan — dan kegigihan dan determinasinya — gampang untuk lupakan jika ia masih berumur 18 tahun. Golnya di set pertama membuat jadi pembuat gol paling muda ke-3 di El Clasico, sesudah rekanan segrupnya di Barca, Ansu Fati. dan legenda Madrid Raul.

Dengan kontributor 3 gol dalam laga itu, rintangan dari pelatih Xavi saat ini untuk terus memberi angka itu tiap minggu. Golnya di Riyadh ialah yang pertama semenjak Februari 2022.

4. Courtois tidak tetap sembunyikan permasalahan pertahanan Madrid

Tidaklah heran menyaksikan kiper Thibaut Courtois lakukan pengamanan ajaib untuk menjaga team Real Madrid ini di dalam permainan. Sorotan di hari Minggu ialah pemberhentian Lewandowski di menit ke-13 dengan Courtois entahlah bagaimana turun ke kanan untuk arahkan bidikannya ke tiang gawang dengan tangan yang kuat. Ada yang hendak terjadi: pengamanan Dembele di menit ke-51, dan pengamanan lain dari Lewandowski tiga menit selanjutnya dari pojok sempit.

Tapi bahkan juga Courtois tidak dapat memenangi Supercopa ini sendirian. Satu kali lagi pertahanan Madrid di sini – sebagai satu kesatuan, seperti empat bek tersebut – berada di mana saja. Antonio Rudiger ialah faksi yang bersalah atas gol pembuka Gavi, memberi bola dan tidak berhasil bereaksi pada bahaya. Untuk gol ke-3 Barca yang diciptakan oleh Pedri, pemain cadangan Dani Ceballos yang membuat Madrid kesusahan, dengan Eder Militao mainkan peranannya.

Sekitar kekeliruan pertahanan, baris tengah kemungkinan sebagai permasalahan sebetulnya. Mangkirnya Aurelien Tchouameni karena cidera makin berasa setiap laga. Kroos tidak dapat atau mungkin tidak akan lakukan tugas yang serupa, Modric tampil jelek di sini dengannya, dan Camavinga yang malang tentu capek karena kerap diambil lebih cepat. Pemain depan Benzema dan Vinicius Junior kelihatan terputus dari anggota team yang lain saat kehilangan kepenguasaan bola juga.

Ada beberapa tugas yang perlu dilaksanakan Ancelotti pada tempat latihan, tapi dengan kalender yang demikian repot selama setahun ini, cuma sedikit ada waktu untuk melakukan.

Siapakah Kobbie Mainoo Remaja Manchester United lakukan kiprah di Piala Liga versus Charlton Athletic

Siapakah Kobbie Mainoo Remaja Manchester United lakukan kiprah di Piala Liga versus Charlton Athletic

Persaingan piala lokal kerap kali jadi tempat berkembang biak untuk talenta muda mentah, karena club yang semakin besar berusaha merotasi tim mereka dan melalui kemacetan laga yang disebabkan karena beragam persaingan dan rutinitas scheduling seperti interval Piala Dunia FIFA 2022.

Manchester United berlaga menantang team League One Charlton Athletic di Old Trafford pada perempat final Piala Liga di hari Selasa, dan itu ialah peluang prima untuk bos Erik ten Hag untuk memberi kiprah ke pemain tengah muda yang prospektif di Setan Merah.

Kobbie Mainoo yang berumur 17 tahun, dipandang seperti salah satunya prospect muda Inggris paling besar di umurnya, jadi starter di baris tengah United menantang Charlton, performa pertama kalinya untuk team senior.

Sporting News memberikan Anda semua info yang ada berkenaan pemain tengah muda bagus yang nampaknya akan bermain semakin lama di atas lapangan Old Trafford di masa datang.

Kapan Man United mengambil Kobbie Mainoo?

Pemain berumur 17 tahun itu tergabung dengan Manchester United sebagai pemain muda, berkembang lewat sekolah tinggi club saat sebelum lakukan kiprahnya untuk team U-18 club di tahun 2021 cuma pada umur 15 tahun. Ia ada di U-23 pada umur 16 tahun.

Lahir di tahun 2005 di Stokport, pemain internasional muda Inggris ini tanda-tangani kontrak professional pertama kalinya dengan Manchester United pada Mei 2022 dan sudah latihan dengan team khusus secara reguler musim ini, jadikan kursi cadangan sebagai pemain cadangan yang tidak dipakai dalam beberapa peluang, terhitung 2x di Liga Inggris. menantang Newcastle dan Wolves.

Ia lakukan kiprahnya untuk club saat ia dipilih untuk mengawali laga perempat final Piala EFL menantang Charlton Athletic pada 10 Januari 2023.

Status dan style permainan Kobbie Mainoo

Mainoo ialah pemain tengah tengah box-to-box yang disanjung beberapa pencarian talenta karena atletis, misi, dan teknisnya. Ia dapat bekerja sebagai No. 6 atau No. 8 di lapangan tengah.

Keserbagunaannya dengan bermacam ketrampilan sudah membuat disetarakan dengan Paul Pogba, memakai dribel untuk menaklukkan pemain di tengah-tengah saat sebelum ia memberi umpan ke rekanan satu team untuk lebih memajukan bola dan membuat pergerakan serang.

“Untuknya, ini peluang bagus, ia melakukan dengan baik sekali sepanjang kamp musim dingin di Spanyol,” kata manager Manchester United Erik ten Hag ke MUTV mendekati laga Piala EFL menantang Charlton. “Ia melakukan dengan baik sekali menantang Everton dalam laga pertemanan. Ia patut bermain, jadi saya suka memberikannya peluang – ini mengenai patut memperolehnya.”

Reporter Manchester Evening News Samuel Luckhurst menjelaskan di bulan Mei jika Mainoo ialah “prospect terbaik dari Kelas ’22.” Ia selanjutnya menulis di bulan Desember jika “United memandang Mainoo sebagai talenta alami dengan kemahiran tehnis yang hebat.”

Bicara ke The Athletic, pelatih muda Manchester United Travis Binnion menjelaskan mengenai Mainoo, “Kemampuannya ialah kontrol yang dekat, kesadaran yang bagus, contact badan. Ia sangatlah baik di ke-2 kotak, ia agresif. Ia mempunyai kombinasi yang baik dari banyak ketrampilan. Ia sudah latihan dengan team khusus dan melakukan secara baik.”

Darimanakah Kobbie Mainoo berasal?

Kobbie Mainoo terlahir di Stokport, Inggris dan sudah sebagai wakil Inggris pada tingkat pemuda internasional dalam beragam peluang.

Anak muda itu lakukan kiprahnya untuk team Inggris U-17 pada Oktober 2021, cetak gol dalam lima performa. Ia bermain untuk team Inggris U-18 dalam sepasang laga pertemanan menantang Belanda dan Belgia pada September 2022.

Tetapi, Mainoo penuhi persyaratan untuk sebagai wakil Ghana bila ia menuntaskan penggantian 1x.

Kiprah Kobbie Mainoo Man United versus Charlton Athletic

Anak muda itu lakukan kiprahnya di team khusus Manchester United menantang Charlton Athletic di perempat final Piala EFL pada 10 Januari 2023.

Ia bermain 60 menit saat sebelum diganti oleh Casemiro, dengan United pimpin 1-0 di saat pemunduran dianya. Setan Merah selanjutnya menang 3-0 dan meluncur ke semi-final.

Mainoo bermain bagus, dikasih kebebasan yang berarti di lapangan tengah dan berperan baik secara ofensif atau protektif. Ia sentuh bola 35 kali, kehilangan kepenguasaan 7x dan menuntaskan 23 dari 27 eksperimen umpan. Anak muda itu menuntaskan satu dribel pada awal laga dan ambil satu umpan kunci juga.

Man United membutuhkan Weghorst sekarang tetapi memiliki ambisi jangka panjang untuk merekrut Osimhen, Sesko atau Kane

Man United membutuhkan Weghorst sekarang tetapi memiliki ambisi jangka panjang untuk merekrut Osimhen, Sesko atau Kane

Itu dimulai dengan Cristiano Ronaldo dan kemungkinan akan berakhir dengan Wout Weghorst – setidaknya untuk saat ini. Tetapi sumber mengatakan kepada ESPN bahwa tujuan nyata Manchester United dalam upaya mereka untuk mengakhiri pencarian penyerang tengah selama enam tahun adalah untuk menjembatani kesenjangan hingga musim panas ketika target prioritas mereka akan mencakup Victor Osimhen, Benjamin Sesko dan, jika dia memilih untuk tidak. menandatangani kontrak baru di Tottenham Hotspur, Harry Kane.

Penandatanganan Romelu Lukaku senilai £75 juta dari Everton pada tahun 2017 adalah satu-satunya saat sejak kedatangan Robin van Persie senilai £24 juta dari Arsenal pada tahun 2012 di mana United telah membuat tambahan yang signifikan di lini depan dengan seorang striker di masa jayanya. Radamel Falcao, Zlatan Ibrahimovic, Odion Ighalo, Edinson Cavani dan Ronaldo semuanya telah tiba di United selama dekade terakhir, tetapi semuanya telah melewati masa terbaiknya dan ditandatangani dengan kesepakatan jangka pendek.

Lukaku diharapkan menjadi solusi enam tahun lalu, tetapi pemain internasional Belgia itu tidak memenuhi harapan sebelum dilepas ke Inter Milan dua tahun kemudian dengan harga sekitar £ 75 juta, dan United telah memperbaiki kekuatan serangan mereka sejak saat itu.

Sumber mengatakan bahwa kebutuhan United untuk merekrut pencetak gol yang terbukti di jendela musim panas telah diakui di dalam klub dan itu dianggap sebagai tujuan utama. Namun, perhatian utama United saat ini adalah untuk menjawab panggilan manajer Erik the Hag untuk bala bantuan segera di departemen menyerang skuadnya setelah kesepakatan bersama untuk mengakhiri kontrak Ronaldo pada bulan November. Dan di situlah Weghorst cocok dengan tagihannya.

Sumber mengatakan kepada ESPN bahwa pemain internasional Belanda, yang telah menghabiskan musim ini dengan status pinjaman di Besiktas di Super Lig Turki dari pimpinan EFL Championship Burnley, bisa menjadi pemain United minggu ini jika negosiasi melibatkan kedua klub dan United, serta perwakilan pemain. , lanjutkan ke kesepakatan cepat.

Besiktas tidak ingin kehilangan pemain berusia 30 tahun itu, yang telah mencetak sembilan gol dalam 18 pertandingan untuk mereka, tetapi Weghorst menegaskan bahwa dia ingin memanfaatkan peluang bermain untuk United.

Ten Hag menginginkan penyerang tengah berpengalaman, pemain yang menawarkan opsi berbeda dari yang sudah dia miliki di Old Trafford. Meskipun Weghorst 6-kaki-6 berjuang untuk membuat dampak di Liga Premier dengan Burnley musim lalu, di mana dia hanya mencetak dua gol dalam 20 penampilan, penampilannya di Piala Dunia bersama Belanda – dia mencetak dua gol di perempat final melawan Argentina sebelum kalah dalam adu penalti — menggarisbawahi kemampuannya untuk mengganggu pertahanan terbaik.

Tapi Weghorst dianggap sebagai perbaikan jangka pendek dan harapan di dalam United adalah, setelah begitu banyak pemain pengganti di lini serang, dia akan menjadi solusi sementara terakhir. Pencarian United untuk penandatanganan yang tepat bulan ini telah dilakukan dalam beberapa pagar pembatas yang ketat.

Sumber mengatakan kepada ESPN bahwa sebagian besar opsi yang tersedia adalah “orang buangan yang tidak bermain, striker yang cedera, atau mereka yang tidak cukup baik.” Masalah lainnya adalah bahwa banyak pemain hanya akan membahas kepindahan jika itu melibatkan kontrak tidak lebih pendek dari 18 bulan, yang akan memastikan kesepakatan di Old Trafford hingga Juni 2024, dan sumber mengatakan bahwa United telah mengesampingkan itu karena mereka menginginkan yang bersih. akhir musim. Itu berarti tidak ada kewajiban untuk membayar striker yang tidak akan bermain selama 12 bulan lagi.

Sumber mengatakan bahwa United tidak melakukan tawaran transfer untuk menandatangani Cody Gakpo dari PSV Eindhoven, yang menyelesaikan kepindahan £ 37 juta ke Liverpool bulan lalu, meskipun Ten Hag mengalokasikan pemain tersebut sebagai kemungkinan penandatanganan. Dan sementara kepindahan Olivier Giroud dari AC Milan dipertimbangkan, dengan kontrak pemain berusia 36 tahun itu di San Siro akan berakhir dalam enam bulan, sumber menambahkan bahwa komplikasi sistem pajak Italia akan membuat pemain internasional Prancis itu menghadapi pajak yang signifikan. tagihan jika dia pergi sebelum musim panas, yang mengesampingkan prospek kesepakatan jangka pendek di Old Trafford.

Jadi Weghorst bekerja untuk United dalam hal kriteria yang telah ditetapkan klub. Jika United dapat menegosiasikan cara bagi pemain untuk mempersingkat masa pinjamannya di Besiktas, mereka akan memiliki striker yang terbukti akan kembali ke Burnley setelah musim ini selesai.

Pada tahap itu, United berharap bisa lolos ke Liga Champions musim depan. Ten Hag telah memperjelas bahwa striker baru diperlukan untuk membantu mengamankan finis empat besar dan pencapaian seperti itu akan meningkatkan peluang mereka untuk menandatangani opsi menyerang favorit mereka.

Penyerang Napoli Osimhen berada di urutan teratas dalam daftar itu. Pemain internasional Nigeria berusia 24 tahun itu telah mencetak 11 gol dalam 16 pertandingan untuk Napoli musim ini dan dianggap cocok dengan profil United dalam hal usia dan kemampuan, meskipun sumber mengatakan bahwa Paris Saint-Germain kemungkinan besar tertarik untuk mengontraknya. juga.

Sesko, pemain depan FC Salzburg berusia 19 tahun, adalah pilihan lain, meskipun di skala yang lebih muda. United mempertimbangkan kepindahan pemain internasional Slovenia musim panas lalu sebelum RB Leipzig – klub saudara Salzburg dalam grup Red Bull – menyetujui kesepakatan £ 20 juta untuk mengontraknya di akhir musim ini. Terlepas dari kesepakatan itu, sumber mengatakan bahwa Sesko mungkin masih tersedia jika klub siap mengajukan tawaran lebih tinggi untuk membeli Leipzig dari kesepakatan tersebut.

Dan kemudian ada Kane, kapten timnas Inggris, yang akan memasuki 12 bulan terakhir dari kontraknya di Tottenham musim panas ini. Striker berusia 29 tahun itu hampir meninggalkan Spurs pada 2021 sebelum Manchester City membatalkan upaya mereka untuk mengontraknya. Tetapi dengan prospek Kane pergi sebagai agen bebas pada tahun 2024, baik pemain maupun klub menghadapi musim panas yang menentukan, dan sumber mengatakan bahwa United sadar bahwa mereka mungkin menjadi pilihan paling menarik bagi Kane jika dia memilih untuk pindah pada akhirnya. musim ini. Dengan City menandatangani Haaland seharga £ 51 juta musim panas lalu dan Liverpool menambahkan Darwin Nunez dan Gakpo dalam beberapa bulan terakhir, United berada di posisi terbaik di Liga Premier untuk mendaratkan Kane, yang sekarang hanya tertinggal 62 gol dari Alan Shearer dalam daftar pencetak gol terbanyak sepanjang masa di liga. liga.

Siapa pun target United di musim panas, mereka harus berada di Liga Champions untuk memiliki harapan yang realistis untuk mengontrak mereka. Dan itulah mengapa mereka bergerak untuk merekrut Weghorst. Dia adalah sarana untuk mencapai tujuan, tetapi saat ini, dia adalah pilihan terbaik yang tersedia.

Lionel Messi kembali ke PSG setelah kemenangan Piala Dunia mencari satu trofi yang dia coba dan gagal menangkan

Lionel Messi kembali ke PSG setelah kemenangan Piala Dunia mencari satu trofi yang dia coba dan gagal menangkan

Lionel Messi tiba kembali di tempat latihan Paris Saint-Germain pada hari Rabu untuk melanjutkan pekerjaannya, kembali ke sepak bola klub 17 hari setelah mengklaim kejayaan Piala Dunia 2022 untuk Argentina saat ia diberi penjaga kehormatan oleh staf dan rekan satu timnya.

Sekarang setelah dia berhasil menambahkan hadiah terbesar sepak bola ke daftar kehormatan yang mencakup Copa America, Liga Champions, beberapa gelar liga dan piala, dan bahkan emas Olimpiade, sepertinya tidak ada batas yang tersisa untuk ditaklukkan untuk Messi saat dia mempersiapkan diri. kembali beraksi.

Messi – pemenang Ballon d’Or tujuh kali pada tingkat individu – telah mengumpulkan 40 penghargaan utama dalam karirnya untuk klub dan negara sejauh ini, tetapi masih ada satu outlier yang masih belum diklaim, setidaknya untuk saat ini. .

Meski kedengarannya luar biasa, hanya ada satu kompetisi besar yang dimainkan Messi dan belum pernah dimenangkannya sejak ia menjadi profesional hampir dua dekade lalu: Coupe de France.

Satu penampilan pemain berusia 35 tahun itu di Piala Prancis – kekalahan adu penalti di babak 16 besar musim lalu dari Nice, yang kalah di final dari Nantes – berarti itu adalah satu-satunya kompetisi senior yang dia ikuti tanpa akhirnya berlanjut ke menang.

Namun, PSG tinggal setengah lusin pertandingan lagi untuk bisa memperbaiki kesalahan itu, karena tim Christophe Galtier memulai kampanye Coupe de France 2022-23 mereka pada hari Jumat melawan La Berrichonne de Chateauroux di babak 64 besar.

Apakah Messi membuat penampilan klub pasca-Piala Dunia pertamanya melawan tim lapis ketiga di Stade Gaston Petit atau tidak, dia tinggal enam pertandingan lagi dari menyelesaikan sapuan bersih yang fenomenal. Yang diperlukan hanyalah PSG melaju ke final — yang telah mereka lakukan delapan kali dalam 12 tahun terakhir — dan mengangkat trofi untuk memperpanjang rekor ke-15 kalinya.

Seperti yang terjadi, Messi telah memenangkan 11 dari 12 kompetisi senior yang dia ikuti untuk klub dan negara sejak debut profesionalnya pada tahun 2004. Jumlah itu meningkat menjadi 12 dari 13 jika Anda memasukkan kemenangan Argentina di Olimpiade Musim Panas 2008 – meskipun turnamen sepak bola pria secara resmi ditetapkan sebagai kompetisi di bawah 23 tahun, jadi tidak termasuk di sini.

Messi harus menunggu hingga usia 34 tahun untuk mengklaim kehormatan internasional besar pertama dalam kariernya — meski sebelumnya ia meraih emas di Olimpiade 2008 dan juga memenangkan Kejuaraan Dunia Remaja FIFA 2005, sebuah turnamen U20. Ketika Argentina mengalahkan Brasil di final Copa America 2021, itu adalah penampilan ke-34 penyerang jimat itu di kompetisi secara total, tersebar di enam edisi turnamen yang menampilkan kekalahan di tiga final sebelumnya.

Messi dan Argentina membawa momentum kemenangan Copa America mereka untuk mengalahkan juara bertahan Eropa Italia dan mengangkat trofi Piala Champions CONMEBOL-UEFA musim panas lalu, menambah lebih banyak trofi untuk karir internasionalnya yang panjang dan seringkali sulit.

Messi telah memainkan 60 pertandingan di kualifikasi Piala Dunia dan 25 pertandingan di putaran final Piala Dunia (rekor untuk pemain putra) sebelum akhirnya mengangkat trofi terkenal setelah final dramatis tahun 2022 antara Argentina dan Prancis yang dimenangkan Albiceleste melalui adu penalti bulan lalu. .

Barcelona

LaLiga (10 gelar diraih pada 2004-05, 2005-06, 2008-09, 2009-10, 2010-11, 2012-13, 2014-15, 2015-16, 2017-18 dan 2018-19)

Messi bermain 520 kali di LaLiga untuk Barcelona, membuat lebih banyak penampilan di papan atas Spanyol daripada di kompetisi lain dan mencetak 474 gol di sepanjang jalan. Dia juga memenangkan gelar LaLiga lebih banyak dari yang lain, mengumpulkan 10 medali pemenang dalam 17 musim yang dia habiskan di Camp Nou. Dia juga membuat 32 penampilan untuk tim B dan C Barca di awal karirnya, tetapi karena tim tersebut bermain di liga Spanyol yang lebih rendah, mereka tidak dihitung sebagai kompetisi utama.

Copa del Rey (7 gelar diraih pada 2008-09, 2011-12, 2014-15, 2015-16, 2016-17, 2017-18 dan 2020-21)

Messi juga menikmati kesuksesan berkelanjutan di kompetisi piala domestik Spanyol, memainkan 80 pertandingan dan mencetak 56 gol — termasuk salah satu yang terbaik dalam karirnya di final 2014-15 melawan Athletic Club. Secara keseluruhan, dia memenangkan trofi tujuh kali sebagai pemain Barca, termasuk empat kali berturut-turut antara 2014-15 dan 2017-18.

Supercopa de Espana (8 gelar pada tahun 2005, 2006, 2009, 2010, 2011, 2013, 2016 dan 2018)

Piala super Spanyol biasanya mempertandingkan juara bertahan LaLiga melawan pemenang Copa del Rey, dengan Messi mengumpulkan jumlah delapan gelar yang mengesankan dari sembilan kesempatan ia memperebutkan kompetisi dengan Barca, mencetak 14 gol dalam 20 pertandingan dalam prosesnya.

UEFA Champions League (4 gelar pada 2005-06, 2008-09, 2010-11 dan 2014-15)

Sepanjang 19 musim, Messi telah memainkan 161 pertandingan dan mencetak 129 gol di Liga Champions untuk Barcelona dan Paris Saint-Germain. Sementara pencariannya untuk memenangkan Piala Eropa pertama untuk klubnya saat ini akan dilanjutkan bulan depan melawan Bayern Munich di babak 16 besar, Messi memenangkan Liga Champions empat kali di Barca, terutama dalam tour de force saat menang atas Manchester United di 2011.

Piala Super UEFA (3 gelar pada tahun 2009, 2011 dan 2015)

Dalam pertandingan eksibisi yang mempertandingkan pemenang Liga Champions dan Liga Europa, Messi menjadi bagian fundamental dari tim yang mempersembahkan Piala Super UEFA pertama Barcelona sejak 1997 ketika mereka mengalahkan Porto di edisi 2011. Pemain Argentina itu kemudian mengklaim trofi lagi di tahun 2011 dan 2015, yang menjadi penampilan terakhir Barca di pertandingan tersebut.

FIFA Club World Cup (3 gelar pada tahun 2009, 2011 dan 2015)

Messi telah memainkan lima pertandingan, mencetak lima gol dan mengangkat trofi tiga kali di Piala Dunia Antarklub — turnamen mini sistem gugur tahunan yang diselenggarakan oleh FIFA yang mempertemukan juara bertahan dari masing-masing enam konfederasi kontinental bersama dengan juara liga nasional dari negara tuan rumah.

Paris Saint Germain

Ligue 1 (menang pada 2021-22)

Setelah menunggu selama sembilan bulan, Messi memenangkan gelar Ligue 1 pada upaya pertama di musim perdananya di Paris Saint-Germain, bermain 26 kali dan menyumbang enam gol dan 15 assist saat ia secara bertahap menemukan pijakannya di papan atas Prancis. Musim ini, dengan 17 pertandingan liga berlalu, dia telah mencetak tujuh gol dan 10 assist.

Trophee des Champions (menang pada 2022)

Messi kemudian melanjutkan untuk mengumpulkan kehormatan klub keduanya dengan PSG Juli lalu saat juara Ligue 1 mengalahkan pemenang Coupe de France Nantes 4-0 di Tel-Aviv.

Coupe de France (0 gelar)

Coupe de France adalah salah satu yang lolos untuk Messi, setidaknya untuk saat ini. Sejujurnya, satu-satunya penampilannya di kompetisi terjadi pada Januari 2022, ketika tim kuat PSG disingkirkan oleh Nice di babak 16 besar. Pertandingan berakhir tanpa gol dalam waktu regulasi dan akhirnya diputuskan melalui adu penalti, dengan Les Aiglons menang 6 -5 dalam baku tembak. Messi, sebagai catatan, mencetak tendangan penalti.

Burnley mengembalikan keunggulan mereka di puncak Championship menjadi tiga poin karena mereka pantas mengalahkan Kota Birmingham yang tegas.

Burnley mengembalikan keunggulan mereka di puncak Championship menjadi tiga poin karena mereka pantas mengalahkan Kota Birmingham yang tegas.

Anass Zaroury dan Connor Roberts, yang sama-sama bermain di Piala Dunia, mencetak gol di babak pertama, ditambah dengan gol ketiga di injury time dari Nathan Tella, ketika Clarets asuhan Vincent Kompany menyelesaikan kemenangan ke-14 mereka dalam 24 pertandingan Championship musim ini. bersihkan lagi dari urutan kedua Sheffield United.

Melawan pertahanan terkejam kedua di tingkat kedua, tuan rumah bangkit dengan cepat ketika Zaroury dari Maroko mencetak gol Kejuaraan tercepat musim ini – setelah hanya 49 detik.

Setelah membantu menyiapkan gol pertama, Roberts dari Wales kemudian masuk ke dalam aksi mencetak gol sendiri ketika ia mengakhiri babak pertama seperti yang dimulai satu menit sebelum jeda dengan gerakan rapi lainnya di sisi kanan.

Tella kemudian melengkapi semuanya saat dia berlari untuk mencetak gol untuk melengkapi kekalahan terberat The Blues musim ini – saat pendukung tuan rumah menikmati tiga gol dari tim mereka untuk pertandingan kelima berturut-turut di Turf Moor untuk membawa mereka unggul 11 poin dari posisi ketiga- menempatkan Blackburn.

Sensasional meskipun kembalinya Zaroury ke aksi EFL, ada unsur keberuntungan tentang gol pembuka Burnley.

Pelanggaran terhadap Krystian Bielik di ujung atas lapangan dalam serangan pertama Blues tidak dihukum, Burnley pecah, Manuel Benson memberikan umpan bagus ke dalam bek sayap, Roberts mengebor umpan silang rendah dan Zaroury masuk tepat di depan Maxime Collin untuk mencetak penyelesaian kaki kanan yang luar biasa.

Setelah sebulan menjalani tugas Piala Dunia, di mana ia hanya tampil di pertandingan play-off perebutan tempat ketiga melawan Belgia, gol Zaroury adalah gol keempatnya dalam empat pertandingan kandang terakhir mereka.

Adapun Roberts, kontribusi mencetak golnya datang hanya setelah dibebaskan untuk bermain ketika kartu merah handball pra-Natal melawan Middlesbrough dibatalkan.

Tapi dia memanfaatkan penangguhan hukumannya.

Dia telah menciptakan pembukaan lain – dari mana Benson mendorong tembakan tepat – ketika dia membuat satu-dua yang rapi dengan Josh Brownhill, mengumpulkan umpan balik yang indah dari atas dan berlari untuk membuat riak jaring.

Burnley memiliki peluang lain untuk menghukum The Blues dengan kekalahan yang lebih berat, tetapi kiper John Ruddy menggagalkan gerakan refleks naluriah dari mantan striker West Bromwich Albion Jay Rodriguez dan Josh Cullen melebar dengan peluang besar, sebelum Tella menyelesaikan semuanya tiga menit memasuki injury time. .

Siapa yang berikutnya?

Kedua belah pihak kembali beraksi pada hari Jumat ketika Burnley bertandang ke Stoke dan Blues, yang bisa mendapatkan kembali pencetak gol terbanyak Scott Hogan, menjamu Hull.

Mereka kemudian bermain lagi di Hari Tahun Baru, saat The Blues menjamu Middlesbrough dan Burnley bertandang ke Swansea.

Bos Burnley Vincent Kompany mengatakan kepada BBC Sport:

“Itu adalah pertandingan yang, meskipun saya tidak khawatir, saya tahu setelah pertandingan di Birmingham, bahwa mereka akan memberikan beberapa tantangan bagi kami. Mereka memberi kami waktu yang sulit di sana. Dan kami tahu Troy Deeney adalah seorang legenda permainan, jadi untuk mendapatkan clean sheet lagi sama pentingnya dengan mencetak tiga gol lagi.

“Ketika Anass Zaroury kembali dari Qatar, kami tidak tahu apa yang diharapkan. Apakah dia memulai? Apakah kami menempatkannya di bangku cadangan? Tapi apa yang dia lakukan dalam latihan membuat keputusan untuk kami.

“Saya suka memiliki pemain dengan senyum di wajah mereka – dan dia salah satunya. Sangat menyenangkan bekerja dengan pemain yang ingin berkembang. Dan kami senang memilikinya.

“Dan sangat penting untuk memiliki gol dari pemain di seluruh lapangan. Setiap pemain yakin mereka bisa mencetak gol. Tapi kami tidak sombong. Kami tahu kami harus terus bekerja keras untuk mendapatkan peluang itu.”

Bos Birmingham City John Eustace mengatakan kepada BBC Sport:

“Saya benar-benar kecewa dengan cara gol pertama itu. Itu adalah pelanggaran terhadap Krystian Bielik dan membuat kami kebobolan secepat itu.

“Kami berkumpul kembali dan mendapat sedikit kontrol tetapi kemudian kami membiarkan yang satu itu masuk di babak pertama untuk menjatuhkan kami kembali.

“Kami mengubah beberapa hal di babak pertama dan bersaing lebih baik di babak kedua. Tapi Burnley adalah tim terbaik di liga.

“Itu menyoroti bahwa, di sepertiga akhir, kami harus jauh lebih baik, terutama melawan tim sebagus itu. Scott Hogan hampir kembali tetapi dia terkena sedikit virus.”